Makanan tradisional Indonesia yang kita nikmati sekarang tidak luput dari resep-resep dari nenek moyang kita. Kalau ditelusuri, sejarah resep nenek moyang ini ternyata seru.
Beberapa waktu lalu saya bersama Aku Cinta Masakan Indonesia, Jalansutra, Museum Pustaka Tionghoa, dan Kuliner Indonesia Kaya mengadakan diskusi ringan ‘Ingat-ingat Resep Oma’. Tidak hanya sekadar diskusi, kami juga memasak resep-resep yang kami temukan di Buku Resep Hindia Belanda Tahun 1920-an.
Seperti apa tampilan Buku Resep tersebut? Berikut satu di antaranya yang bernama Boekoe Masakan Betawi. Beruntung sekali, yang saya dapatkan dari Museum Pustaka Tionghoa ini adalah cetakan yang pertama. Museum Pustaka Tionghoa ini milik Bang Azmi Abubakar dan Harnaz dari Jalansutra.
Resep-resep ini dikumpulkan oleh Lie Tek Long yang dibantu oleh delapan nyonya Tionghoa dan Belanda, serta para juru masak khas Betawi.
Uniknya format penulisan resep jaman dahulu juga sangat berbeda. Alih-alih membuat listing bahan, dulu resep ditulis seperti cerita; ada paragrafnya.
Tidak jarang buku resep tersebut juga memuat tips masak yang sesuai dengan resep yang ditampilkan. Misalnya saja pada resep Sambel Nji Enah ini yang di bawahnya tertulis: “Kalau mau rebus itu daun-beluntas, airnya sudah mendidih baru masukin daun-beluntasnya”
Bagi yang bingung membaca resepnya, saya sudah menerjemahkannya untuk teman-teman. Berikut adalah lima resep yang bisa teman-teman coba di rumah:
Lantas bagaimana jadinya setelah resep tersebut dipraktekkan? Berikut adalah foto-foto makanannya:
Menarik, bukan? Semoga banyak sosok seperti Lie Tek Long yang mempunyai inisiatif untuk membuat dokumentasi resep makanan Indonesia dari turun temurun. Sederhananya, bila teman-teman suka masakan masakan Ibu atau mungkin nenek, jangan lupa minta dan catat resepnya ya!