Saat saya berkunjung ke Pasar Jaras, Kutai Barat, saya membeli sarang semut. Entah mengapa saya ingin tahu, bagaimana rasa si sarang semut ini. Setelah berhasil membelinya saya pun merebusnya, dan setelah direbus rasanya hambar, tidak pahit. Warnanya pun menjadi merah tua kecoklatan.
Genus : Myrmecodia
Spesies : Myrmecodia beccarii
Myrmecodia lamii
Myrmecodia platytyrea
Myrmecodia tuberosa
Sarang Semut (Myrmecodia pendans) berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Dari hasil penelitian modern, tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavonoid, tokoferol, fenolik, dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai antioksidan dan anti-kanker sehingga tepat digunakan untuk pengobatan kanker dan tumor.
Dikutip dari deherba.com, keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada lorong-lorong yang terdapat di dalam umbinya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Manfaat lain selain untuk kanker dan tumor adalah untuk leukemia, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, stroke, tbc, sakit kepala, wasir, rematik, migren dan lainnya.