Saat saya menginjakkan kaki di Gresik, saya disuguhi wedang kebanggan warga Gresik, Wedang Pokak. Warnanya merah tua, dan setelah saya minum, sungguh mengejutkan! Rasanya pedas.  Dibandingkan jenis wedang lain yang ada di Jawa, wedang ini istimewa karena rasa pedasnya. Ketika anda mencicipinya akan terasa sekali rasa merica, pala, bercampur dengan hangatnya jahe sedangkan warna merah alaminya berasal dari kayu Secang. Rasa rempah lainnya yang bisa saya raskan diantaranya bunga lawang, kayu manis dan serai. Bagi yang merasakan wedang ini kurang manis, mungkin anda bisa menambahkan madu sesuai selera. Wedang Pokak cocok diminum pagi atau malam hari, alasannya karena banyaknya rempah-rempah yang digunakan. Minuman hangat ini pun baik untuk menghangatkan badan, dan dapat mencegah masuk angin.

 

wedang pokak gresik

 

 

Sejak kapankah masyarakat Gresik mulai mengenal Wedang Pokak? Belum pernah ada yang tahu pasti. Tapi yang berhasil saya temui mengenai Gresik dalam buku The History of Java, Thomas Stamford Raffles mengungkapkan bahwa nama ‘Gresik’ sendiri berasal dari kata ‘Giri Gisik’ yang artinya “Gunung di Tepi Pantai” . Gresik, sejak abad ke-11 menjadi pusat perdagangan dan kota Bandar yang dikunjungi oleh berbagai bangsa seperti Arab, Cina, Champa, dan Gujarat. Pada abad ke-14, Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama dan sebagai kota dagang. Pada abad itu pula Gresik menjadi tempat persinggahan kapal-kapak dari Maluku menuju Sumatera dan Daratan Asia.

 

Jadi bisa dikatakan, kemungkinan besar wedang pokak dulunya memang disuka oleh bangsa Arab yang datang dan membawa rempah asal Maluku. Jadi, kalau jalan-jalan ke Gresik, jangan lupa ya untuk coba wedang pokak ini!

Share