Toraja dengan segala keindahannya, patut sekali masuk dalam list tempat di Indonesia yang harus kita kunjungi. Daerah di bagian utara Sulawesi Selatan itu juga menawarkan pesona kuliner yang beragam; serta punya cita rasa khas yang tidak akan kita temukan di tempat lainnya.
Sedikit soal Tana Toraja serta Suku Toraja yang mendiaminya. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti “orang yang berdiam di negeri atas”. Pemerintah kolonial Belanda yang menamai suku ini menjadi suku Toraja pada tahun 1909.
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih menganut animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin terbuka kepada dunia luar, tepatnya pada tahun 1970-an, kabupaten Tana Toraja menjadi lambang pariwisata Indonesia.
Meskipun mendapatkan banyak pengaruh dari luar, para penduduk Toraja tetap melestarikan budaya mereka. Salah satu buktinya adalah kuliner khas Toraja yang hingga saat ini masih dipertahankan rasa dan sejarahnya.
Beberapa waktu lalu, saya sempat berkunjung ke Tana Toraja. Berikut ini adalah beberapa kuliner yang jadi rekomendasi saya untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke sana.
1. Pa’piong Ayam Buraq
Pa’piong merupakan makanan khas Toraja yang biasanya menggunakan protein berupa daging babi dan ayam, Makanan ini menggunakan Bulunangko atau daun miana, yang dimasak dalam bambu.
Apakah teman-teman tahu daun miana? Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Namun, banyak juga orang yang memanfaatkan sebagai obat wasir. Warna daun Miana bemacam macam, ada yang ungu seluruh daun, ada yang hijau hanya di pinggir daun dan bagian dalamnya ungu dan merah muda.
2. Pangrarang Duku Tedong
Pangrangrang adalah Sate khas Toraja. Umumnya penganan ini memakai daging Kerbau, dengan hanya diberi garam dan dibakar, kemudian disantap dengan nasi. Karena potongan daging kerbaunya besar, tusukan satenya pun lebih besar dari tusukan sate pada umumnya.
3. Sambal Katokkon
Selama saya berada di Toraja, rasanya tiada hari tanpa sambal Katokkon. Katokkon yang bentuknya mirip Habanero, sedikit plumpy ini, pedasnya menyengat lidah
4. Ayam Pallawa
Kali ini mari beralih ke sajian dari desa kampung To’barana. Ayam pallawa adalah sajian ayam kampung yang dibakar, disuwir-suwir, dan dicampur dengan parutan kelapa yang telah disangrai. Ayamnya dapat juga digeprek tanpa di suwir dagingnya.
Makanan ini jadi spesial karena adanya ingredient Boraq atau batang pisang muda yang diambil bagian dalamnya. Jika susah mendapatkan Boraq di Jakarta, biasanya diganti dengan kulit timun.
5. Ayam Sare
Ayam Sare atau ayam kuah serai ini bening, memakai bumbu yang simple yaitu bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, kemiri. Rasanya gurih dan nikmat sekali!
6. Ikan Mas Pamarrasan
Pamarrasan dalam bahasa Toraja berarti buah Keluwak atau Pangi dalam bahasa Manado. Sudah pasti sajiannya berwarna cokelat tua kehitaman dan berkuah. Selain ikan mas, ikan bandeng dan belut bisa juga dimasak pamarrasan
7. Kapurung
Istilah saya, kapurung adalah sayur asamnya orang Palopo, Sulawesi Selatan. Namun, apakah rasa asamnya sama? Tentu beda karena memakai Patikala, biji buah Kecombrang.
Makanan berkuah ini memakai sayuran bayam, kacang panjang, dan pipilan jagung. Jika ada kangkung, terong boleh juga dipakai sebagai sayuran kapurung.
Sebagai karbohidratnya, ada bola-bola sagu di dalam Kapurung. Rasanya sedap, sedikit kecut asam pedas. Kapurung bisa dinikmati kapan saja, pagi, siang ataupun malam, yang pasti lebih baik disajikan hangat.
8. Piong Pulu / Piong Ketan
Piong Ketan adalah Ketan hitam yang dimasak dalam bambu. Kudapan ini yang pertama kali saya cicipi ketika menginjakkan kaki di Toraja. Rasanya tawar karena saat dimasak tidak ada tambahan bumbu.
9. Bade’ Kadong
Camilan manis khas Toraja ini cocok dimakan saat ngeteh atau ngopi di sore hari. Kudapan ini menggunakan kacang tanah dan gula aren.
10. Jipang Ketan Hitam
Tampilan jipang ini cokelat kehitaman. Teksturnya agak lengket dan rasanya manis legit karena dibuat dari gula merah. Sekali gigit, bisa ketagihan!
Itu dia beberapa makanan wajib coba bila berkunjung ke Toraja. Masih banyak cerita yang saya akan tulis soal perjalanan saya ke Toraja ini. Sampai jumpa di tulisan saya lainnya.